Prodi Ilmu Politik UIN Alauddin Makassar menggelar kuliah umum bertajuk SDGs Desa Dalam Rencana Strategis Pembangunan Berkelanjutan di Indonesia.
Kegiatan itu berlangsung di Lecture Theater (LT) Fakultas Ushuluddin, Filsafat dan Politik (FUFP), Selasa (11/07/2023).
Pada kuliah umum tersebut menghadirkan dua pemateri yakni perwakilan dari SGDs Centre Universitas Hasanuddin, Rafika Ramli S.H., LL.M, dan Dosen Hubungan Internasional, Nur Utaminingsih S.IP.,M.Si
Dalam penjelasannya, Rafika Ramli S.H., LL.M mengatakan Sustainable Development Goals (SDGs) adalah serangkaian tujuan yang dibuat oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sebagai panduan bagi seluruh negara anggota untuk mencapai pembangunan berkelanjutan.
Menurut Rafika Ramli, dengan menerapkan "No one left behind",segala bentuk pembangunan berkelanjutan tidak dapat dilakukan oleh satu pihak saja, tapi sampai pada lini terkecil dalam masyarakat.
"Masalah kemiskinan, lingkungan dan semua orang harus berkontribusi, berkelanjutan dan tidak terputus," jelasnya.
Lanjutnya, ia juga menjelaskan tentang 17 Goals dalam SGDs, beberapa cakupan diantaranya adalah tujuan tanpa kemiskinan, pendidikan berkualitas, dan kesetaraan gender.
Kemudian pada pemaparan materi yang kedua mengenai SDGs Desa di Indonesia, Nur Utaminingsih S.IP.,M.Si menuturkan bahwa penerapan SDGs Desa dapat mendukung pembangunan Nasional.
Lebih spesifiknya, Nur Utaminingsih mengatakan arah perencanaan pembangunan desa adalah berbasis kondisi, karena setiap desa berbeda, dan memiliki cara pengembangan yang berbeda pula.
Berbeda dengan SDGs Nasional, SDGs Desa memiliki 18 Goals dalam pencapaiannya, ditambah dengan Kelembagaan desa yang dinamis dan budaya desa yang adaptif.
"Kegiatan tolong menolong, partisipasi masyarakat aktif dalam musdes dan implementasi pembangunan desa, 100% lembaga adat aktif dalam pembangunan, budaya yang dilestarikan, serta penyelesaian masalah sosial melalui pendekatan budaya yang menjadi indikator target ke-18 SDGs Desa di Indonesia sangat menarik karna membuat perencanaan pembangunan sebenarnya bisa menjadi lebih merepresentasikan Indonesia. Hal tersebut laj yang dimaksud dari poin ke 18 SDGs Desa,"pungkasnya.