Program Studi Ilmu Politik UIN Alauddin Makassar kembali menunjukkan komitmen dalam pengabdian masyarakat melalui kegiatan yang dilaksanakan di Pusat Tahfiz Saiyidina Abu Bakar, Lembah Palas, Malaysia. Kegiatan yang berlangsung pada Oktober 2024 ini menjadi bagian dari program internasional yang bertujuan untuk meningkatkan kontribusi sosial dan spiritual di kawasan Asia Tenggara.
Lembaga Tahfiz Lembah Palas, yang berlokasi di Changloon, Kedah, merupakan pusat pendidikan yang berfokus pada pengajaran Al-Qur'an dan pembentukan generasi penghafal Al-Qur'an. Kunjungan dari tim Program Studi Ilmu Politik UIN Alauddin Makassar berfokus pada penguatan hubungan sosial dan spiritual dengan para santri, sekaligus memberikan pelatihan dan penyuluhan terkait kebersihan dan kesehatan lingkungan, yang merupakan salah satu aspek penting dalam pendidikan di lembaga tersebut.
Selain itu, kegiatan ini turut membuka diskusi mengenai transformasi pesantren di era digital dan dampaknya terhadap orientasi politik santri. Di tengah perkembangan zaman, pendidikan di pesantren mengalami banyak perubahan, seiring dengan masuknya teknologi digital ke dalam sistem pengajaran. Hal ini tak hanya memengaruhi metode pembelajaran, tetapi juga cara santri memahami dunia di luar lingkungan pesantren, termasuk dunia politik.
Perubahan ini sangat berdampak pada kehidupan santri, terutama terkait dengan akses informasi yang lebih luas dan cepat melalui teknologi. Kini, santri tidak hanya bergantung pada pengajaran tradisional, tetapi juga dapat mengakses informasi politik dan sosial secara mandiri melalui platform digital. Ini memungkinkan mereka memiliki pemahaman yang lebih luas dan terkini mengenai isu-isu politik, sehingga orientasi politik mereka pun berkembang sesuai dengan informasi yang mereka peroleh.
Namun, isu digitalisasi pesantren ini masih relatif baru dan belum banyak dieksplorasi secara mendalam. Pengaruhnya terhadap cara santri berpolitik menawarkan ruang penelitian yang menarik, mengingat sebagian besar kajian pesantren selama ini masih berfokus pada aspek-aspek tradisional. Dengan santri yang semakin aktif di dunia digital, transformasi ini berpotensi mengubah dinamika politik di Indonesia, mengingat santri merupakan salah satu elemen masyarakat dengan jumlah populasi yang signifikan.
Kegiatan pengabdian masyarakat ini, selain mempererat hubungan antara UIN Alauddin Makassar dan Tahfiz Lembah Palas, juga membuka peluang untuk kajian lebih mendalam terkait peran santri di era digital dalam membentuk orientasi politik mereka.